Laporan Praktikum
Pengaruh Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Kacang Hijau dan Jagung
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sinar matahari memang
berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan namun efek lain dari sinar matahari ini
adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang
diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di
tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi.
Dampak tanaman akibat
etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal
proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan
penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun
pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kekurangan cahaya matahari akan
mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya
tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan
berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan
tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna
pucat ( tidak hijau ). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya
sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan
sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan –
tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang,
lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Kondisi gelap juga
memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak
ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena
itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Produksi auksin terhambat pada
tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Selain itu, enzim riboflavin
pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari. Sinar nila perusak
enzim-enzim yang membantu pembentukan asam indo asetat (salah satu jenis
auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi
batang tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar
matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati
karena tidak mendapat sumber makanan.
Untuk mengetahui ada
atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan dapat dilakukan dengan berbagai
percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda
pada tanaman kacang hijau dan Jagung.
B.
Rumusan Masalah
·
Bagaimanakah
pengaruh cahaya matahari perhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang
hijau dan jagung?
·
Bagaimanakah
perbedaan tanaman kacang hijau dan jagung yang diletakan diruang yang terkena sinar
matahari secara langsung, dan diruang yang sangat sedikit cahayanya (Gelap)?
C.
Batasan Masalah
·
Kami
mengamati pertumbuhan & perkembangan tanaman kacang hijau dan jagung selama
5 hari.
D. Maksud dan Tujuan
Penelitian
a.
Maksud
dari penelitian ini untuk mengamati laju pertumbuhan kacang hijau dan jagung di
2 tempat yang berbeda.
b.
Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap
tanaman kacang hijau dan jagung baik positif dan negatif.
c.
Mengetahui perbedaan yang terjadi
akibat cahaya yang berbeda.
d.
Mengetahui penyebab perbedaan pada
tanaman tersebut.
e.
mengetahui kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan
kacang hijau dan jagung serta mengetahui
faktor yang mempengaruhi kacang hijau dan jagung tersebut untuk berkecambah.
E. Manfaat
·
Manfaat
dari praktikum ini sebagai sumber informasi dan referensi bagi orang dan diri
pribadi tentang pengaruh cahaya matahari terhadap laju pertumbuhan tanaman.
·
Sebagai
sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian.
BAB II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pengertian
Pertumbuhan dan Perkembangan
·
Pertumbuhan
adalah pertambahan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif dan bersifat
irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula), karena adanya pembelahan
mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya.
·
Perkembangan
adalah proses pematangan organ – organ dalam tubuh (tambah dewasa) yang
mengubah sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan
tingkat kedewasaan, dan bersifat reversibel (dapat kembali ke bentuk semula).
Pertumbuhan
dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian,
kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh
membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan
menghasilkan biji kembali.
Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji).
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal
dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi
pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga
mengakibatkan daun lembaga dan kotiliden terangkat ke atas tanah,
misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila
terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut
tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada
biji kapri.
B. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan
Asam Absisat
Kalin
Asam Traumalin
Nutrisi/Makanan
Oksigen
Dan
lain – lain
·
Faktor
Internal
Faktor Internal adalah segala
pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri. Faktor internal meliputi
gen dan Hormon.
a.
Gen
merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah
urutan DNA menyandi protein, polipeptida atau seuntaian DNA yang memiliki
fungsi bagi organisme yang memilikinya.
Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan
dengan pewarisan sifat dan dapat di hubungkan dengan fungsi sebagai regulator
(pengendali), sasaran transkripsi, atau peran – peran fungsional lainnya.
b.
Hormon
adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel, dan merupkan
substansi yang sangat aktif. Semua organisme multiselular termasuk tumbuhan
memproduksi hormon.
Hormon
tumbuhan ditemukan oleh F.W.Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa
Yunani “Hormalin” yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon. Berikut
adalah daftar hormon/fitohormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman :
1.
Auksin
merupakan hormon pertumbuhan yang memacu perpanjangan sel yang berpengaruh pada
pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Auksin di hasilkan pada embrio dalam
biji, meristem batang dan daun – daun muda. Ada beberapa jenis auksin, antara
lain adalah auksin A dan B. Keduanya hampir mirip tapi perbedaanya terletak
pada kandungan airnya, auksi A memiliki kandungan air yang lebih banyak yaitu
sekitar 1 mol air lebih banyak daripada auksin B. Pengaruh auksin yaitu :
§
Merangsang
perpanjangan sel
§
Pembengkokan
batang
§
Perkembangan
akar lateral dan serabut.
§
Pembelahan
sel kambium vaskuler
§
Diferensiasi
sel menjadi xilem
§
Peningkatan
perkembangan bunga dan buah
2.
Giberelin
sebagai hormon tumbuh, mempengaruhi perpanjangan dan pembelahan sel. Gibberelin
ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun 1926. Giberelin diproduksi oleh meristem
batang, akar, daun muda dan embrio. Giberelin berpengaruh terhadap :
§
Perkembangan
embrio dan kecambah
§
Merangsang
lapisan aleuron untuk sintesis enzim amilase
§
Menghambat
pembentukan biji
§
Merangsang
pembentukan saluran polen
§
Memperbesar
ukuran buah
§
Merangsang
pembungaan, serta mematahkan dormansi dalam biji dan kuncup ketiak
§
Merangsang
tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.
3.
Gas
Etilen merupakan hormon yang banyak di manfaatkan oleh pengusaha untuk memperoleh
keuntungan yang lebih banyak, gas etilen dalam keadaan normal berbentuk gas.
Gas etilen diproduksi oleh jaringan buah masak, diruas batang dan jaringan tua.
Gas etilen berpengaruh pada:
§
Percepatan
pemasakan buah
§
Mempertebal
batang tumbuhan
§
Mendorong
gugurnya daun
§
Menghambat
pemanjangan batang kecambah
4.
Sitokinin
adalah kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain, juga dapat
merangsang pembelahan sel dengan cepat. Sitokinin berfungsi pada :
§
Mengatur
pembelahan sel
§
Pembesaran
sel daun muda
§
Mengatur
pembentukan bunga dan buah
§
Membantu
mengatur perkembangan akar dan tunas pada pembuatan kultur jaringan
§
Merangsang
pertumbuhan daun dan pucuk
§
Menunda
pengguguran daun, bunga dan buah
5.
Asam
Absisat merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu menghambat pertumbuhan
(inhibitor), baik dalam bentuk mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan
sel maupun menghentikan proses tersebut bersama – sama. Asam Absisat di
sintesis pada daun – daun dewasa, buah, batang dan biji
Asam
Absisat dapat :
§
Menghambat/menunda
pertumbuhan (dormansi)
§
Mempertahankan
kondisi tumbuhan dari kekeringan, suhu yang sangat panas, atau suhu yang sangat
dingin.
§
Menjaga
keseimbangan air
§
Menghambat
perkecambahan biji
§
Menutup
stomata, selama kekurangan air
6.
Kalin
adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tertentu pada tumbuhan. Kalin
dihasilkan dibatang, daun, bunga dan akar. Hormon kalin dibedakan menjadi 4 macam, yaitu
:
§
Rizokalin
atau radikalin, yaitu hormon yang berfungsi merangsang pembentukan akar,
identik dengan vitamin B
§
Kaulokalin,
yaitu hormon yang berfungsi merangsang pembentukan batang
§
Filokalin,
yaitu hormon yang berfungsi merangsang pembentukan daun
§
Antokalin,
yaitu hormon yang berfungsi merangsang pembentukan bunga.
7.
Asam
Traumalin (Hormon Luka) adalah hormon yang mampu memperbaiki kerusakan atau
regenerasi/restitusi sel pada luka yang terjadi pada tubuh tumbuhan baik pada
daun, batang ataupun akar.
·
Faktor
Eksternal
Faktor
eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar
tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa
faktor eksternal, yaitu diantaranya
a.
Cahaya
merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan
energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis &
pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan.
Kekuranagan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala
etiolasi, dimana dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah
& daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat. Beberapa proses dalam perkembangan
tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain : perkecambahan, perpanjangan
batang, perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan
bunga dan dominasi tunas. Tumbuhan
memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada
setiap tumbuhan. Umumnya, cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena
cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan
yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi. Cahaya juga merangsang pembungaan
tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya
penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan
yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada
waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom
dalam tumbuhan, yang sudah di bahas di atas. Selain mempengaruhi pembungaan,
fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan
perkecambahan. Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip
fikosianin. Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang
dapat mengabsorpsi cahaya merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat
mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.
b.
Suhu/Temperatur
adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kerja enzim. Perubahan suhu
juga berpengaruh pada pertumbuhan seperti reproduksi, fotosintesis, respirasi
dan transpirasi. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, suhu di lingkungan
tanaman tersebut harus ditentukan. Suhu
yang baik untuk tumbuhan adalah 30⁰C. Semakin tinggi suhu yang ada di
lingkungan suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah
kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan
perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih
panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu
sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
c.
Kelembapan
adalah faktor eksternal yang mempengaruhi proses penguapan air yang berhubungan
dengan nutrien. Jika kelembapan rendah, penguapan akan meningkat sehingga
penyerapan nutrien semakin banyak.
d.
Air
adalah sesuatu yang sangat penting terhadap pertumbuhan, tumbuhan tidak dapat
tumbuh tanpa air. Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan
tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis
pengaktifan reaksi enzim ezimatik, menjaga kelembapan dan membantu
perkecambahan pada biji. Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan
tanaman menjadi kering,kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk
tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk
tanaman akan mati.
e.
Nutrisi/makanan
adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai komponen sel.
Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebut akan mengalami difisiensi.
Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.
f.
Oksigen
mempengaruhi organisme bagian atas maupun bawah (akar) tanaman. Oksigen
tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen bila hidup
di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang
akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat
hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena akan susah
dalam penyerapan unsur hara dalam tanah.
BAB III
METODOLOGI
A. Waktu dan Tempat berlangsungnya Penelitian
a.
Waktu :Tanggal 7 Agustus 2012 sampai 11
Agustus 2012 (5 hari)
b.
Tempat : Di rumah
B. Alat dan Bahan
·
Alat
§
4
buah penutup toples
§
Kapas
secukupnya
§
Penggaris
§
Alat
tulis – menulis
·
Bahan
§
Air
§
6
biji kacang hijau
§
6
biji jagung
C. Prosedur kerja
·
Rendam biji
kacang hijau ± 12 jam.
·
Pilih biji
kacang yang tenggelam untuk ditanam
·
Pilih biji
jagung kering untuk di tanam.
·
Siapkan 4
buah penutup toples (2 penutup A dan 2 penutup B).
·
Letakkan
kapas dengan tinggi ± 1 cm dan percikkan air secukupnya.
·
Letakkan biji
kacang hijau dan jagung di atas kapas yang sudah di perciki air pada penutup
toples A dan penutup toples B, masing-masing penutup toples 3 biji.
·
Letakkan
penutup toples A di tempat yang terkena cahaya matahari (terang) dan penutup
toples B di tempat yang tidak terkena cahaya matahari (gelap).
·
Sirami gelas
A dan gelas B dengan jumlah air yang sama secara rutin selama 5 hari di jam
yang sama.
·
Amati dan
ukur pertumbuhan keempat tanaman tersebut, setiap hari di jam yang sama.
·
Tulis hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.
BAB IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
a.
Tabel
Pengamatan
1.
Kacang
Hijau
HARI Ke-
|
TEMPAT
|
PERTUMBUHAN (CM)
|
||
AKAR
|
BATANG
|
DAUN
|
||
1
|
Cahaya
Gelap
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
2
|
Cahaya
Gelap
|
-
-
|
1,1
1,2
|
-
-
|
3
|
Cahaya
Gelap
|
0,3
0,5
|
3
4,7
|
1,5
1,5
|
4
|
Cahaya
Gelap
|
0,6
0,85
|
6,4
7,6
|
2,5
2
|
5
|
Cahaya
Gelap
|
1,8
2,5
|
9,2
11,2
|
2,65
2,3
|
2.
Jagung
HARI Ke-
|
TEMPAT
|
PERTUMBUHAN (CM)
|
||
AKAR
|
BATANG
|
DAUN
|
||
1
|
Cahaya
Gelap
|
-
-
|
-
-
|
-
-
|
2
|
Cahaya
Gelap
|
1
1,2
|
0,5
0,75
|
-
-
|
3
|
Cahaya
Gelap
|
1,5
1,8
|
1
2,3
|
1
1,7
|
4
|
Cahaya
Gelap
|
2,9
3,6
|
2,4
3,9
|
1,95
4,3
|
5
|
Cahaya
Gelap
|
3,2
4,9
|
3,25
5,6
|
3,5
6,3
|
b.
Grafik
Pengamatan
1.
Kacang
Hijau
Terkena Cahaya Matahari Langsung
Cm
Tidak Terkena Cahaya (Gelap)
Cm
2.
Jagung
Terkena Cahaya Matahari Langsung
Cm
Tidak Terkena Cahaya (Gelap)
Cm
B.
Pembahasan
Percobaan ini menghubungkan antara
kacang hijau dan jagung dengan
intensitas cahaya. Bila dilihat dari tabel di atas, setiap percobaan (percobaan I yang terkena cahaya dan
percobaan II tidak terkena cahaya/gelap)
menunjukkan banyak perbedaan. Tanaman kacang hijau dan jagung pada percobaan
pertama tampak lebih subur daripada tanaman kacang hijau dan jagung pada
percobaan 2.
Tanaman kacang hijau dan jagung pada percobaan pertama tampak hijau, daunnya
tumbuh dengan normal dan melebar, batangnya tegak dan ukuran batangnya lebih
besar . Hal tersebut dikarenakan Tanaman kacang hijau dan jagung pada percobaan
1 mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Berbeda dengan percobaan 1, tanaman
pada percobaan kedua tidak mendapatkan cahaya sama sekali. Meskipun begitu,
perkecambahan tanaman kacang hijau dan jagung pada percobaan 2 lebih cepat
daripada pekecambahan pada percobaan 1. Ukuran batangnyapun lebih panjang. Tapi
tanaman kacang hijau dan jagung pada percobaan 2 tampak sangat kurus, dan
pucat. Pertumbuhan daunnya abnormal dan tidak melebar . Selain itu, ada pula
perbedaan pada masing-masing kacang
hijau dan jagung yang terdapat pada
penutup toples pertama (kacang hijau yang dibiarkan terkena sinar matahari
secara langsung).
Pada hari pertama pengukuran, tanaman pertama pada penutup toples pertama dengan tanaman kedua belum terlihat pertumbuhannya.
Pada hari kedua, keempat tanaman
tersebut juga belum terlalu terlihat perbedaan yang menonjol pada panjang
batangnya karena selisih antara kedua tanaman tersebut hanya 0,1 cm saja untuk
kacang hijau dan pada jagung selisih antara keduanya yaitu 0,25. Tidak hanya
ada perbedaan pada hari kedua, namun terdapat pula kesamaannya pada kacang
hijau yaitu sama-sama belum memiliki daun dan akarnya belum terlalu terlihat,
dan kedua jagung pun belum memiliki daun tapi pada jagung akarnya sudah tumbuh,
dan selisih panjang akar antara kedua tanaman jagung tersebut yaitu 0,2cm.
Pada hari ketiga pengukuran, panjang
batang semakin bertambah panjang. Misalnya pada tanaman kacang hijau pertama
yang pada hari kedua panjangnya 1,1cm dan pada hari ketiga panjangnya menjadi 3cm.
Kacang hijau yang paling panjang, panjang batangnya dan paling cepat tumbuh
yaitu kacang hijau yang kedua sepanjang 4,7cm, juga masing – masing kacang
hijau sudah memiliki 2 buah daun dan pada jagung yang paling panjang adalah
juga pada jagung kedua yaitu 2,3cm dan daun pun sudah mulai tumbuh yaitu pada
masing – masing jagung mempunyai sebuah daun.
Pada hari keempat pun juga sama.
Kacang hijau yang paling panjang adalah kacang hijau pada penutup toples kedua,
tapi pada kacang hijau yang pertama pada hari keempat tumbuh dengan cepat yaitu
dari 3cm menjadi 6,4cm dan pada jagung pertumbuhannya biasa yaitu dari 1cm
menjadi 2,4cm.
Pada hari kelima warna daun pada
kacang hijau pertama dan jagung yang pertama terlihat lebih hijau dan tebal
daripada kacang hijau dan jagung yang kedua. Hal ini terjadi dikarenakan posisi
kacang hijau dan jagung tersebut, posisi kacang hijau dan jagung yang terkena
sinar matahari, lebih banyak mengandung klorofil daripada yang tidak terkena
cahaya matahari langsung.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan kami selama 5 hari terhadap pertumbuhan perkecambahan yang kami tanam di tempat terang dan gelap, dapat kami simpulkan :
1.
Cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan
dari suatu tumbuhan. Tumbuhan yang ditanam di tempat gelap lebih cepat tumbuh
tinggi dibandingkan dengan tumbuhan yang ditanam di tempat terang. Hal ini
dikarenakan pada tempat yang gelap konsentrasi auksin ( hormon pertumbuhan )
tinggi sehingga tumbuhan lebih cepat tinggi, sedangkan pada tempat yang terang
cahaya akan menguraikan auksin sehingga tumbuhan di tempat terang akan lambat
pertumbuhannya.
2.
Tanaman yang
terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat,
daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Hal ini di
karenakan pada tumbuhan di tempat yang terang mendapat banyak cahaya yang
membantu proses pembuatan makanan sedangkan di tempat yang gelap tidak mendapat
cahaya.Tanaman yang tidak terkena cahaya
matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat & mempunyai batang yang lebih
tinggi, daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh.
3.
Tumbuhan jagung lebih lambat tumbuh di
bandingkan dengan tumbuhan kacang hijau tetapi jagung akan tumbuh lebih besar,
tinggi dan lama dibandingkan tumbuhan kacang hijau.
B.
Saran
Dari kesimpulan-kesimpulan di atas,
penulis mengemukakan saran-saran terutama yang menjadi objek permasalahan dalam
Laporan Praktikum ini sehingga dalam pelaksanaan penelitian di masa mendatang
dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang lebih akurat dan dapat
dipertanggung jawabkan.
1.
Dalam
pelaksanaan penelitian harus lebih teliti dan cermat, dan diperlukan uji ulang
terhadap hasil penelitian.
2.
Sebaiknya
percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan
lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang cukup cahaya
terkena secara langsung, dan yang sama sekali kurang cahaya matahari. Juga
peralatan yang lebih komplit dan modern.
3.
Kritik
dan saran dari guru serta pembaca sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan
Laporan Praktikum ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar