Minggu, 04 November 2012

Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Tumbuhan


Laporan Praktikum
Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau dan Jagung



BAB 1
PENDAHULUAN

A.       Latar Belakang

Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan namun efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut dengan etiolasi.
Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu, kekurangan cahaya saat perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah dan daunnya berukuran kecil, tipis dan berwarna pucat ( tidak hijau ). Semua ini terjadi dikarenakan tidak adanya cahaya sehingga dapat memaksimalkan fungsi auksin untuk penunjang sel – sel tumbuhan sebaliknya, tumbuhan yang tumbuh ditempat terang menyebabkan tumbuhan – tumbuhan tumbuh lebih lambat dengan kondisi relative pendek, daun berkembang, lebih lebar, lebih hijau, tampak lebih segar dan batang kecambah lebih kokoh.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh dan panen. Produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering terkena sinar matahari.
Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila dari sinar matahari. Sinar nila perusak enzim-enzim yang membantu pembentukan asam indo asetat (salah satu jenis auksin). Itulah sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber makanan.
Untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh cahaya pada pertumbuhan dapat dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya matahari yang berbeda pada tanaman kacang hijau dan Jagung.
B.      Rumusan Masalah

·         Bagaimanakah pengaruh cahaya matahari perhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kacang hijau dan jagung?
·         Bagaimanakah perbedaan tanaman kacang hijau dan jagung yang diletakan diruang yang terkena sinar matahari secara langsung, dan diruang yang sangat sedikit cahayanya (Gelap)?

C.      Batasan Masalah

·         Kami mengamati pertumbuhan & perkembangan tanaman kacang hijau dan jagung selama 5 hari.

D.      Maksud dan Tujuan Penelitian

a.    Maksud dari penelitian ini untuk mengamati laju pertumbuhan kacang hijau dan jagung di 2 tempat yang berbeda.
b.    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan pengaruh cahaya matahari terhadap tanaman kacang hijau dan jagung baik positif dan negatif.
c.    Mengetahui perbedaan yang terjadi akibat cahaya yang berbeda.
d.    Mengetahui penyebab perbedaan pada tanaman tersebut.
e.    mengetahui kondisi yang diperlukan untuk perkecambahan kacang hijau dan  jagung serta mengetahui faktor yang mempengaruhi kacang hijau dan jagung tersebut untuk berkecambah.

E.       Manfaat
·         Manfaat dari praktikum ini sebagai sumber informasi dan referensi bagi orang dan diri pribadi tentang pengaruh cahaya matahari terhadap laju pertumbuhan tanaman.
·         Sebagai sumber informasi dalam pengembangan teknologi pertanian.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A.   Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan

·         Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran (massa,panjang) secara kuantitatif dan bersifat irreversibel (tidak dapat kembali ke bentuk semula), karena adanya pembelahan mitosis atau pembesaran sel, dapat pula disebabkan oleh keduanya.
·         Perkembangan adalah proses pematangan organ – organ dalam tubuh (tambah dewasa) yang mengubah sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu. Perkembangan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran, tetapi dapat dinyatakan dengan perubahan bentuk dan tingkat kedewasaan, dan bersifat reversibel (dapat kembali ke bentuk semula).

     Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah berkembang menjadi tumbuhan kecil sempurna, yang kemudian tumbuh membesar. Setelah mencapai masa tertentu tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji kembali.
      Perkecambahan adalah munculnya plumula (tanaman kecil dari dalam biji). Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dibedakan menjadi 2, yaitu epigeal dan hypogeal. Perkecambahan epigeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga atau hipokotil sehingga mengakibatkan daun lembaga  dan kotiliden terangkat ke atas tanah, misalnya kacang hijau. Sedangkan perkecambahan hypogeal adalah apabila terjadi pembentangan ruas batang teratas (epikotil) sehingga daun lembaga ikut tertarik ke atas tanah, tetapi kotiledon tetap di dalam tanah, misalnya pada biji kapri.
     



B.   Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan

Gen
           
                                   
Internal                                                Auksin
Giberelin
Gas Etilen
Hormon           Sitokinin
Asam Absisat
Kalin
Asam Traumalin                    
                                    Cahaya
                        Suhu/Temperatur
                        Kelembaban
Eksternal                      Air
                        Nutrisi/Makanan
                        Oksigen
                        Dan lain – lain
·         Faktor Internal
Faktor Internal adalah segala pengaruh/faktor yang berasal dari tanaman itu sendiri. Faktor internal meliputi gen dan Hormon.

a.    Gen merupakan unit pewarisan sifat bagi organisme hidup. Bentuk fisiknya adalah urutan DNA menyandi protein, polipeptida atau seuntaian DNA yang memiliki fungsi  bagi organisme yang memilikinya. Batasan modern gen adalah suatu lokasi tertentu pada genom yang berhubungan dengan pewarisan sifat dan dapat di hubungkan dengan fungsi sebagai regulator (pengendali), sasaran transkripsi, atau peran – peran fungsional lainnya.

b.    Hormon adalah pembawa pesan kimiawi antarsel atau antarkelompok sel, dan merupkan substansi yang sangat aktif. Semua organisme multiselular termasuk tumbuhan memproduksi hormon.
Hormon tumbuhan ditemukan oleh F.W.Went pada tahun 1928. Hormon berasal dari bahasa Yunani “Hormalin” yang berarti penggiat. Hormon tumbuhan disebut fitohormon. Berikut adalah daftar hormon/fitohormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :

1.    Auksin merupakan hormon pertumbuhan yang memacu perpanjangan sel yang berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Auksin di hasilkan pada embrio dalam biji, meristem batang dan daun – daun muda. Ada beberapa jenis auksin, antara lain adalah auksin A dan B. Keduanya hampir mirip tapi perbedaanya terletak pada kandungan airnya, auksi A memiliki kandungan air yang lebih banyak yaitu sekitar 1 mol air lebih banyak daripada auksin B. Pengaruh auksin yaitu :
§  Merangsang perpanjangan sel
§  Pembengkokan batang
§  Perkembangan akar lateral dan serabut.
§  Pembelahan sel kambium vaskuler
§  Diferensiasi sel menjadi xilem
§  Peningkatan perkembangan bunga dan buah

2.    Giberelin sebagai hormon tumbuh, mempengaruhi perpanjangan dan pembelahan sel. Gibberelin ditemukan oleh Kuroshawa pada tahun 1926. Giberelin diproduksi oleh meristem batang, akar, daun muda dan embrio. Giberelin berpengaruh terhadap :
§  Perkembangan embrio dan kecambah
§  Merangsang lapisan aleuron untuk sintesis enzim amilase
§  Menghambat pembentukan biji
§  Merangsang pembentukan saluran polen
§  Memperbesar ukuran buah
§  Merangsang pembungaan, serta mematahkan dormansi dalam biji dan kuncup ketiak
§  Merangsang tanaman tumbuh sangat cepat sehingga mempunyai ukuran raksasa.

3.    Gas Etilen merupakan hormon yang banyak di manfaatkan oleh pengusaha untuk memperoleh keuntungan yang lebih banyak, gas etilen dalam keadaan normal berbentuk gas. Gas etilen diproduksi oleh jaringan buah masak, diruas batang dan jaringan tua. Gas etilen berpengaruh pada:
§  Percepatan pemasakan buah
§  Mempertebal batang tumbuhan
§  Mendorong gugurnya daun
§  Menghambat pemanjangan batang kecambah

4.    Sitokinin adalah kumpulan senyawa yang fungsinya mirip satu sama lain, juga dapat merangsang pembelahan sel dengan cepat. Sitokinin berfungsi pada :
§  Mengatur pembelahan sel
§  Pembesaran sel daun muda
§  Mengatur pembentukan bunga dan buah
§  Membantu mengatur perkembangan akar dan tunas pada pembuatan kultur jaringan
§  Merangsang pertumbuhan daun dan pucuk
§  Menunda pengguguran daun, bunga dan buah

5.    Asam Absisat merupakan hormon tumbuh yang hampir selalu menghambat pertumbuhan (inhibitor), baik dalam bentuk mengurangi kecepatan pembelahan dan pemanjangan sel maupun menghentikan proses tersebut bersama – sama. Asam Absisat di sintesis pada daun – daun dewasa, buah, batang dan biji
Asam Absisat dapat :
§  Menghambat/menunda pertumbuhan (dormansi)
§  Mempertahankan kondisi tumbuhan dari kekeringan, suhu yang sangat panas, atau suhu yang sangat dingin.
§  Menjaga keseimbangan air
§  Menghambat perkecambahan biji
§  Menutup stomata, selama kekurangan air

6.    Kalin adalah hormon yang merangsang pembentukan organ tertentu pada tumbuhan. Kalin dihasilkan dibatang, daun, bunga dan akar.  Hormon kalin dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :
§  Rizokalin atau radikalin, yaitu hormon yang berfungsi merangsang pembentukan akar, identik dengan vitamin B
§  Kaulokalin, yaitu hormon yang berfungsi merangsang pembentukan batang
§  Filokalin, yaitu hormon yang berfungsi merangsang pembentukan daun
§  Antokalin, yaitu hormon yang berfungsi merangsang pembentukan bunga.

7.    Asam Traumalin (Hormon Luka) adalah hormon yang mampu memperbaiki kerusakan atau regenerasi/restitusi sel pada luka yang terjadi pada tubuh tumbuhan baik pada daun, batang ataupun akar.

·         Faktor Eksternal
Faktor eksternal merupakan sesuatu yang mempengaruhi/faktor yang berasal dari luar tubuh tumbuhan tersebut yaitu dari lingkungan atau ekosistem. Pertumbuhan dan perkembangan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, yaitu diantaranya

a.    Cahaya merupakan faktor utama sebagai energi dalam fotosintesis, untuk menghasilkan energi. Kekurangan cahaya akan mengganggu proses fotosintesis & pertumbuhan, meskipun kebutuhan cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Kekuranagan cahaya pada saat pertumbuhan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana dimana batang kecambah akan tumbuh lebih cepat namun lemah & daunnya berukuran lebih kecil, tipis, pucat. Beberapa proses dalam perkembangan tanaman yang dikendalikan oleh cahaya antara lain : perkecambahan, perpanjangan batang, perluasan daun, sintesis klorofil, gerakan batang, gerakan daun, pembukaan bunga dan dominasi tunas. Tumbuhan memerlukan cahaya. Banyaknya cahaya yang diperlukan tidak selalu sama pada setiap tumbuhan. Umumnya,  cahaya menghambat pertumbuhan meninggi karena cahaya dapat menguraikan auksin (suatu hormone pertumbuhan). Pertumbuhan yang cepat di tempat gelap disebut etiolasi. Cahaya juga merangsang pembungaan tumbuhan tertentu. Ada tumbuhan yang dapat berbunga pada hari pendek (lamanya penyinaran matahari lebih pendek daripada waktu gelapnya). Ada pula tumbuhan yang berbunga pada hari panjang (lamanya penyinaran lebih panjang daripada waktu gelapnya). Hal tersebut berhubungan dengan aktifitas hormon fitokrom dalam tumbuhan, yang sudah di bahas di atas. Selain mempengaruhi pembungaan, fitokrom berpengaruh terhadap etiolasi, pemanjangan batang, pelebaran daun, dan perkecambahan. Fitokrom adalah protein dengan kromatofora yang mirip fikosianin. Fitokrom mempunyai dua macam struktur yang reversible yaitu yang dapat mengabsorpsi cahaya merah (600 nm) disingkat Pr dan yang dapat mengabsorpsi cahaya merah jauh, far red (730 nm) disingkat Pfr.

b.    Suhu/Temperatur adalah faktor eksternal yang berpengaruh terhadap kerja enzim. Perubahan suhu juga berpengaruh pada pertumbuhan seperti reproduksi, fotosintesis, respirasi dan transpirasi. Agar tanaman dapat tumbuh dengan baik, suhu di lingkungan tanaman tersebut  harus ditentukan. Suhu yang baik untuk tumbuhan adalah 30C. Semakin tinggi suhu yang ada di lingkungan suatu tumbuhan, maka semakin laju transpirasi dan semakin rendah kandungan air pada tumbuhan sehingga proses pertumbuhan semakin lambat dan perlakuan tumbuhan pada suhu yang rendah memacu pertumbuhan ruas yang lebih panjang dari pada perlakuan tanaman di suhu yang tinggi. Fungsi dari suhu sendiri adalah untuk aktivitas enzim serta kandungan air dalam tubuh tumbuhan.
c.    Kelembapan adalah faktor eksternal yang mempengaruhi proses penguapan air yang berhubungan dengan nutrien. Jika kelembapan rendah, penguapan akan meningkat sehingga penyerapan nutrien semakin banyak.

d.    Air adalah sesuatu yang sangat penting terhadap pertumbuhan, tumbuhan tidak dapat tumbuh tanpa air. Air berfungsi untuk menyiram tanaman agar tetap segar dan tidak layu serta sebagai media reaksi kimia dalam sel, menunjang fotosintesis pengaktifan reaksi enzim ezimatik, menjaga kelembapan dan membantu perkecambahan pada biji. Bila tanaman kekurangan air, akan mengakibatkan tanaman menjadi kering,kekurangan nutrisi. Kelebihan air juga tidak baik untuk tanaman karena pertumbuhan tanaman akan terhambat dan kemungkinan terburuk tanaman akan mati.


e.    Nutrisi/makanan adalah sumber energi dan sumber materi untuk mensintesis berbagai komponen sel. Jika kekurangan nutrisi maka tumbuhan tersebut akan mengalami difisiensi. Difisiensi ini menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu.

f.     Oksigen mempengaruhi organisme bagian atas maupun bawah (akar) tanaman. Oksigen tersebar luas di udara. Tanaman tidak akan pernah kehabisan oksigen bila hidup di lingkungan yang bebas. Oksigen berfungsi sebagai respirasi sel-sel akar yang akan berkaitan dengan penyerapan unsur hara. Bila oksigen yang tumbuhan dapat hanya sedikit, maka pertumbuhan pada tumbuhan akan terhambat karena akan susah dalam penyerapan unsur hara dalam tanah.

BAB III
METODOLOGI

A.   Waktu dan Tempat berlangsungnya Penelitian
a.    Waktu        :Tanggal 7 Agustus 2012 sampai 11 Agustus 2012 (5 hari)
b.    Tempat      : Di rumah

B.   Alat dan Bahan
·         Alat
§  4 buah penutup toples
§  Kapas secukupnya
§  Penggaris
§  Alat tulis – menulis
·         Bahan
§  Air
§  6 biji kacang hijau
§  6 biji jagung

C.   Prosedur kerja
·         Rendam biji kacang hijau ± 12 jam.
·         Pilih biji kacang yang tenggelam untuk ditanam
·         Pilih biji jagung kering untuk di tanam.
·         Siapkan 4 buah penutup toples (2 penutup A dan 2 penutup B).
·         Letakkan kapas dengan tinggi ± 1 cm dan percikkan air secukupnya.
·         Letakkan biji kacang hijau dan jagung di atas kapas yang sudah di perciki air pada penutup toples A dan penutup toples B, masing-masing penutup toples 3 biji.
·         Letakkan penutup toples A di tempat yang terkena cahaya matahari (terang) dan penutup toples B di tempat yang tidak terkena cahaya matahari (gelap).
·         Sirami gelas A dan gelas B dengan jumlah air yang sama secara rutin selama 5 hari di jam yang sama.
·         Amati dan ukur pertumbuhan keempat tanaman tersebut, setiap hari di jam yang sama.
·         Tulis hasil pengamatan dalam tabel pengamatan.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.   Hasil

a.    Tabel Pengamatan

1.    Kacang Hijau

HARI Ke-
TEMPAT

PERTUMBUHAN (CM)

AKAR
BATANG
DAUN
1
Cahaya
Gelap
-
-
-
-
-
-
2
Cahaya
Gelap
-
-
1,1
1,2
-
-
3
Cahaya
Gelap
0,3
0,5
3
4,7
1,5
1,5
4
Cahaya
Gelap
0,6
0,85
6,4
7,6
2,5
2
5
Cahaya
Gelap
1,8
2,5
9,2
11,2
2,65
2,3

2.    Jagung

HARI Ke-
TEMPAT

PERTUMBUHAN (CM)

AKAR
BATANG
DAUN
1
Cahaya
Gelap
-
-
-
-
-
-
2
Cahaya
Gelap
1
1,2
0,5
0,75
-
-
3
Cahaya
Gelap
1,5
1,8
1
2,3
1
1,7
4
Cahaya
Gelap
2,9
3,6
2,4
3,9
1,95
4,3
5
Cahaya
Gelap
3,2
4,9
3,25
5,6
3,5
6,3
b.    Grafik Pengamatan

1.    Kacang Hijau

Terkena Cahaya Matahari Langsung
      Cm                                         


Tidak Terkena Cahaya (Gelap)
     Cm


2.    Jagung

Terkena Cahaya Matahari Langsung
      Cm                                         


Tidak Terkena Cahaya (Gelap)
     Cm


B.   Pembahasan

Percobaan ini menghubungkan antara kacang hijau dan jagung  dengan intensitas cahaya. Bila dilihat dari tabel di atas, setiap percobaan (percobaan I yang terkena cahaya dan percobaan II  tidak terkena cahaya/gelap) menunjukkan banyak perbedaan. Tanaman kacang hijau dan jagung pada percobaan pertama tampak lebih subur daripada tanaman kacang hijau dan jagung pada percobaan 2.
Tanaman kacang hijau dan jagung  pada percobaan pertama tampak hijau, daunnya tumbuh dengan normal dan melebar, batangnya tegak dan ukuran batangnya lebih besar . Hal tersebut dikarenakan Tanaman kacang hijau dan jagung pada percobaan 1 mendapatkan cahaya matahari yang cukup. Berbeda dengan percobaan 1, tanaman pada percobaan kedua tidak mendapatkan cahaya sama sekali. Meskipun begitu, perkecambahan tanaman kacang hijau dan jagung pada percobaan 2 lebih cepat daripada pekecambahan pada percobaan 1. Ukuran batangnyapun lebih panjang. Tapi tanaman kacang hijau dan jagung pada percobaan 2 tampak sangat kurus, dan pucat. Pertumbuhan daunnya abnormal dan tidak melebar . Selain itu, ada pula perbedaan pada masing-masing  kacang hijau dan jagung  yang terdapat pada penutup toples pertama (kacang hijau yang dibiarkan terkena sinar matahari secara langsung).

Pada hari pertama pengukuran, tanaman pertama pada penutup toples pertama dengan tanaman kedua belum terlihat pertumbuhannya.

Pada hari kedua, keempat tanaman tersebut juga belum terlalu terlihat perbedaan yang menonjol pada panjang batangnya karena selisih antara kedua tanaman tersebut hanya 0,1 cm saja untuk kacang hijau dan pada jagung selisih antara keduanya yaitu 0,25. Tidak hanya ada perbedaan pada hari kedua, namun terdapat pula kesamaannya pada kacang hijau yaitu sama-sama belum memiliki daun dan akarnya belum terlalu terlihat, dan kedua jagung pun belum memiliki daun tapi pada jagung akarnya sudah tumbuh, dan selisih panjang akar antara kedua tanaman jagung tersebut yaitu 0,2cm.

Pada hari ketiga pengukuran, panjang batang semakin bertambah panjang. Misalnya pada tanaman kacang hijau pertama yang pada hari kedua panjangnya 1,1cm dan pada hari ketiga panjangnya menjadi 3cm. Kacang hijau yang paling panjang, panjang batangnya dan paling cepat tumbuh yaitu kacang hijau yang kedua sepanjang 4,7cm, juga masing – masing kacang hijau sudah memiliki 2 buah daun dan pada jagung yang paling panjang adalah juga pada jagung kedua yaitu 2,3cm dan daun pun sudah mulai tumbuh yaitu pada masing – masing jagung mempunyai sebuah daun.

Pada hari keempat pun juga sama. Kacang hijau yang paling panjang adalah kacang hijau pada penutup toples kedua, tapi pada kacang hijau yang pertama pada hari keempat tumbuh dengan cepat yaitu dari 3cm menjadi 6,4cm dan pada jagung pertumbuhannya biasa yaitu dari 1cm menjadi 2,4cm.
Pada hari kelima warna daun pada kacang hijau pertama dan jagung yang pertama terlihat lebih hijau dan tebal daripada kacang hijau dan jagung yang kedua. Hal ini terjadi dikarenakan posisi kacang hijau dan jagung tersebut, posisi kacang hijau dan jagung yang terkena sinar matahari, lebih banyak mengandung klorofil daripada yang tidak terkena cahaya matahari langsung.





BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A.   Kesimpulan

Dari hasil pengamatan kami selama 5 hari terhadap pertumbuhan perkecambahan yang kami tanam di tempat terang dan gelap, dapat kami simpulkan :

1.    Cahaya akan mempengaruhi pertumbuhan dari suatu tumbuhan. Tumbuhan yang ditanam di tempat gelap lebih cepat tumbuh tinggi dibandingkan dengan tumbuhan yang ditanam di tempat terang. Hal ini dikarenakan pada tempat yang gelap konsentrasi auksin ( hormon pertumbuhan ) tinggi sehingga tumbuhan lebih cepat tinggi, sedangkan pada tempat yang terang cahaya akan menguraikan auksin sehingga tumbuhan di tempat terang akan lambat pertumbuhannya.

2.    Tanaman yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Hal ini di karenakan pada tumbuhan di tempat yang terang mendapat banyak cahaya yang membantu proses pembuatan makanan sedangkan di tempat yang gelap tidak mendapat cahaya.Tanaman yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat & mempunyai batang yang lebih tinggi, daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh.

3.    Tumbuhan jagung lebih lambat tumbuh di bandingkan dengan tumbuhan kacang hijau tetapi jagung akan tumbuh lebih besar, tinggi dan lama dibandingkan tumbuhan kacang hijau.

B.   Saran

Dari kesimpulan-kesimpulan di atas, penulis mengemukakan saran-saran terutama yang menjadi objek permasalahan dalam Laporan Praktikum ini sehingga dalam pelaksanaan penelitian di masa mendatang dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang lebih akurat dan dapat dipertanggung jawabkan.

1.    Dalam pelaksanaan penelitian harus lebih teliti dan cermat, dan diperlukan uji ulang terhadap hasil penelitian.

2.    Sebaiknya percobaan dilakukan dalam waktu yang lebih lama agar terlihat lebih jelas dan lebih detail dalam menyimpulkan perbedaan antara tumbuhan yang cukup cahaya terkena secara langsung, dan yang sama sekali kurang cahaya matahari. Juga peralatan yang lebih komplit dan modern.

3.    Kritik dan saran dari guru serta pembaca sangat kami butuhkan untuk kesempurnaan Laporan Praktikum ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar